Pages

Minggu, 15 Desember 2013

Sehat Dengan “Diet” Kantong Plastik


Pemanasan global. Siapa yang tidak kenal dengan makhluk satu itu. Pemanasan global atau global warming telah menghantui bumi sejak beberapa dekade terakhir. Gejala-gejala bumi mengalami “flu” dan “demam” akibat ulah manusia sudah mulai nampak, diantaranya cuaca yang tidak menentu, iklim dingin yang ekstrem, kekeringan berkepanjangan, serta volume air laut yang naik dari hari ke hari.
Sejak lama pula sebenarnya berbagai instansi, termasuk pemerintah dan aktivis lingkungan hidup menghimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup ramah lingkungan. Namun mengubah masyarakat yang berbeda-beda karakteristik dan kebutuhannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Jangankan mengikuti program Earth Hour yang diadakan setiap satu tahun sekali selama satu jam, membuang bungkus permen pun masih sembarangan.
Tindakan menyelamatkan bumi dari kerusakan adalah sebuah usaha besar, yang harus dilakukan secara masif dan bahu-membahu. Namun sebelum itu, diperlukan pembentukan kesadaran pola hidup yang tidak membahayakan lingkungan. Tidak harus dengan hal yang besar, karena segalanya dimulai dari hal kecil dan sederhana, tetapi tentu saja, berkelanjutan dan memiliki dampak positif yang sistemik. Diet kantong plastik salah satu langkah tepat untuk memulainya. Apa itu diet kantong plastik?
Mengurangi Beban Bumi
Ada berapa diet kesehatan yang anda kenal? Diet kolesterol? Diet golongan darah? Bagaimana dengan diet kantong plastik? Ya, diet kantong plastik adalah pembatasan jumlah konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari. Nah bukankah sama saja? Kemarin-kemarin kita melakukan diet untuk kebaikan tubuh, maka mulai sekarang berdietlah kantong plastik untuk kebaikan alam. Mengapa diet kantong plastik begitu penting?
Lihatlah lingkungan sekitar kita, mulai dari kamar, ruang tamu, dapur, halaman dan lain-lain, hampir semua barang-barang dibungkus dengan plastik. Bahkan tak jarang bungkus plastik tersebut berserakan menjadi sampah yang bikin banjir.
Jika satu orang mengonsumsi sepuluh kantong plastik satu hari, dikalikan jumlah anggota keluarganya, berapa sampah plastik yang terbuang? Berapa dalam sebulan? Satu tahun?
Bayangkan gunung Everest yang menjulang hampir ke langit, mungkin setinggi itulah sampah plastik yang berhasil dikumpulkan seluruh penduduk bumi.
Sebagaimana kita tahu bahwa plastik adalah benda tak terurai, dan hanya bisa hancur dalam tanah sesudah ratusan tahun. Dengan demikian, berapakah waktu yang dibutuhkan untuk mengurai segunung sampah plastik? Sebesar itulah beban yang ditanggung bumi saat ini.
Setelah sekian lama hidup diatasnya, meminum airnya dan menghirup udaranya dengan gratis, kita malah “menghadiahi” planet biru ini dengan sampah yang membebani. Tidak heran jika alam mulai bereaksi melawan.
Tidak ada cara lain dan tidak ada tindakan yang lebih tepat disanding memulai dari sekarang dan dari diri sendiri: diet kantong plastik! Sesederhana itu menyelematkan bumi, meredam “amarah”nya, sekaligus juga mengurangi beban bumi, yang selama ini kita tumpangi.



Sumber      : Kompasiana
Penulis      : Kenes Muni Iswara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About