Pemanasan global. Siapa yang tidak kenal dengan
makhluk satu itu. Pemanasan global atau global warming telah
menghantui bumi sejak beberapa dekade terakhir. Gejala-gejala bumi mengalami
“flu” dan “demam” akibat ulah manusia sudah mulai nampak, diantaranya cuaca
yang tidak menentu, iklim dingin yang ekstrem, kekeringan berkepanjangan, serta
volume air laut yang naik dari hari ke hari.
Sejak lama pula sebenarnya berbagai instansi,
termasuk pemerintah dan aktivis lingkungan hidup menghimbau masyarakat untuk menerapkan
pola hidup ramah lingkungan. Namun mengubah masyarakat yang berbeda-beda
karakteristik dan kebutuhannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Jangankan mengikuti program Earth Hour yang diadakan setiap
satu tahun sekali selama satu jam, membuang bungkus permen pun masih
sembarangan.
Tindakan menyelamatkan bumi dari kerusakan
adalah sebuah usaha besar, yang harus dilakukan secara masif dan bahu-membahu.
Namun sebelum itu, diperlukan pembentukan kesadaran pola hidup yang tidak
membahayakan lingkungan. Tidak harus dengan hal yang besar, karena segalanya
dimulai dari hal kecil dan sederhana, tetapi tentu saja, berkelanjutan dan
memiliki dampak positif yang sistemik. Diet kantong plastik salah satu langkah
tepat untuk memulainya. Apa itu diet kantong plastik?
Mengurangi Beban Bumi
Ada berapa diet kesehatan yang anda kenal? Diet
kolesterol? Diet golongan darah? Bagaimana dengan diet kantong plastik? Ya,
diet kantong plastik adalah pembatasan jumlah konsumsi plastik dalam kehidupan
sehari-hari. Nah bukankah sama saja? Kemarin-kemarin kita melakukan diet untuk
kebaikan tubuh, maka mulai sekarang berdietlah kantong plastik untuk kebaikan
alam. Mengapa diet kantong plastik begitu penting?
Lihatlah lingkungan sekitar kita, mulai dari
kamar, ruang tamu, dapur, halaman dan lain-lain, hampir semua barang-barang
dibungkus dengan plastik. Bahkan tak jarang bungkus plastik tersebut berserakan
menjadi sampah yang bikin banjir.
Jika satu orang mengonsumsi sepuluh kantong plastik satu hari,
dikalikan jumlah anggota keluarganya, berapa sampah plastik yang terbuang?
Berapa dalam sebulan? Satu tahun?
Bayangkan gunung Everest yang menjulang hampir
ke langit, mungkin setinggi itulah sampah plastik yang berhasil dikumpulkan
seluruh penduduk bumi.
Sebagaimana kita tahu bahwa plastik adalah benda tak terurai, dan
hanya bisa hancur dalam tanah sesudah ratusan tahun. Dengan demikian, berapakah
waktu yang dibutuhkan untuk mengurai segunung sampah plastik? Sebesar itulah
beban yang ditanggung bumi saat ini.
Setelah sekian lama hidup diatasnya, meminum
airnya dan menghirup udaranya dengan gratis, kita malah “menghadiahi” planet
biru ini dengan sampah yang membebani. Tidak heran jika alam mulai bereaksi
melawan.
Tidak ada cara lain dan tidak ada tindakan yang lebih tepat
disanding memulai dari sekarang dan dari diri sendiri: diet kantong plastik!
Sesederhana itu menyelematkan bumi, meredam “amarah”nya, sekaligus juga
mengurangi beban bumi, yang selama ini kita tumpangi.
Sumber : Kompasiana
Penulis : Kenes Muni Iswara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar